Jumat, 04 November 2011

Mengenal Allah

Ikhwah sekalian yang dirahmati Allah...
Hal terpenting dan sering terlupakan dalam beragama adalah menerapkan agama dalam diri sendiri, dan menancapkan sebagai suatu keyakinan hidup yang kokoh. Bagaimana kita akan mengajak orang sementara diri sendiri tidak yakin?

Rasulullah SAW sendiri telah Allah tempa begitu luar biasa sampai-sampai berat bagi beliau saat bertemu jibril yang mengagetkan, sehingga akhirnya beliau memiliki keyakinan yang mantap tentang keberadaan Allah, Tuhan Semesta Alam.

Lalu bagaimana cara kita meyakini tentang Allah? padahal keyakinan inilah pangkal penyelamat kita dunia akhirat...

"Tolong ya syekh, pak ustadz, kiayi, de-el-el, tolong bagaimana caranya mengenal Allah sehingga hati ini lebih mantap.."

Baiklah, kita akan coba mengenal Allah lebih jauh. Tidak..tidak hanya sekedar teori saja, tapi pemahaman yang tentu saja harus menimbulkan rasa cinta, taat sekaligus takut, berharap, tunduk dan bergantung hanya kepada-Nya. Pemahaman yang akan menimbulkan ketentraman lahir dan batin saat menghadapi problematika hidup.



Kenali Tuhanmu...

Saudaraku yang dirahmati Allah...
Agama ini tidak terasa manis bila kita belum mengenalnya lebih dalam. Betapa seorang ibnu Taimiyah pernah berkata disela-sela ruang penjaranya,"apa yang bisa diperbuat oleh kaum thagut untuk membuatku susah, pengusiran adalah tamasyaku, penjara adalah ladang dzikir, andai mereka tahu kenikmatan lain dalam islam yang telah Allah karuniakan kepadaku niscaya akan mereka rampas juga,untung mereka tidak tahu.."

Selasa, 01 November 2011

Dari mana kita mulai?

Begitu luar biasanya agama ini hingga terkadang kita bingung, mau mulai dari mana? Berbagai metode dari pengajian tradisional hingga yang modern sekarang digunakan orang namun nyatanya tidak membuat muslimin menjadi lebih baik, jadi apa yang salah?

apakah orangnya atau konsep agamanya? no way, Sang Pencipta yang telah mengukur sedemikian tepat batas gravitasi sehingga bulan tidak tertarik ke bumi,namun juga tidak menjauh, ini takaran yang pelik, tidak mungkin Dzat yang luar biasa ini mempunyai kesalahan dalam konsep.

Jadi kesalahan ada pada pelaksana konsep itu sendir, yaitu kita, ya kita lah yang salah dalam memahami dan mengaplikasikan. Oleh sebab itu, harus benar dalam melakukan kajian hingga akhirnya diperoleh pola pikir yang benar pula.

Lalu darimana kita akan mulai?

Tidak bisa tidak kita harus merenung, membayangkan sang imam kita, manusia pilihan terbaik melakukan gerakannya yang pertama.Apa yang beliau lakukan ketika turun perintah "qum fa andzir..di surat almudatsir. Apakah terpikir malu atau takut atau lainnya?

Ada hal yang menarik, bahwa ketika kita merasa yankin apa yang kita lakukan ini benar, maka keyakinan tersebut akan membuahkan kekuatan dan keberanian.

Baginda rasul memulai dengan mengajak manusia lain menyembah Allah dan meninggalkan selain-Nya. Baiklah,kajian kita pun akan kita mulai dari sini.

Bismillahirrahmanirrahiim...

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka bersungguh-sungguh menyembah (mengabdi) kepada-Ku." (QS.51:56)

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh...

Saudaraku yang dirahmati Allah...Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah Pencipta, Pemilik, Perencana dan Pengelola seluruh alam. Dialah Allah yang telah menciptakan berbagai hal dalam bentuk dan pengaturan yang sebaik-baiknya, dalam super intelektual (al-ilmu) yang tertata rapih, kedigjayaan dan keperkasaan (al-aziiz) yang dibingkai dengan kebijaksanaan (al-hakiim).

Dengan rahmat-Nya kita bersama-sama melakukan kajian tentang ad-diinul islam. Banyak orang yang terlahir sebagai seorang islam, akan tetapi tidak banyak dari mereka yang paham dengan kepercayaan yang dianutnya.

Mudah-mudahan melalui media blog ini,kita dapat sama-sama lebih mengenal lagi islam kita yang luar biasa indah dan sempurna ini, dan memohon semoga Allah berkenan untuk melimpahkan hidayah-Nya agar kita mampu mengamalkannya dan membawa keyakinan ini hingga yaumil-akhir, dan meraih pertemuan dengan-Nya yang dinanti, dalam keadaan ridha dan diridhai, amiin ya robbal alamiin..